Minggu, 12 Oktober 2014

KOPERASI 2



PERKEMBANGAN GERAKAN KOPERASI INTERNASIONAL
A.   Perintis-perintis Ide Koperasi
Hingga zaman modern ini tidak ada manusia yang dapat hidup menyendiri, sama sekali terlepas dari pengaruh lingkungannya. Lebih dari itu apat disimpulkan bahwa salah satu ciri dari dunia modern adalah semakin banyaknya organisasi dimana seseorang menjadi anggotanya. Berorganisasi atau berserikat menjadi kebutuhan manusia. Hal ini sesuai dengan pendapat Abraham H. Maslow, yang mengemukakan tentang tingkatan kebutuhan manusia, yaitu :
1.     Kebutuhan fisiologis
2.    Kebutuhan akan keamanan
3.    Kebutuhan sosial
4.    Kebutuhan untuk dihormati
5.    Kebutuhan kesempatan mengembangkan potensi
Dari tiga tingkat kebutuhan yang awal, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keamanan dan kebutuhan sosial, agaknya mempunyai relevan logis terhadap keinginan orang untuk berkoperasi. Disamping tentu saja disebabkan juga oleh dua kebutuhan terakhir, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan mencari kesempatan mengembangkan potensi.
          Selain itu kaum utopis menilai bahwa kondisi sosial ekonomi masyarakat saat itu dikepung oleh ketidakadilan. Kaum utopis ini berkembang pada abad ke-18 dan 19. Pandangan para utopis mampu memberikan dorongan kepad a anggota masyarakat yang kehidupannya secara ekonomis tertekan oleh kekuatan yang lebih besar, agar mereka bekerja sama mengatasi kesulitan yang ada.
Menyadari akan manfaat kerjasama yang dicita-citakan para utopis, maka pelopor mulai mengajukan ide-ide mengenai koperasi. Mereka ini antara lain :
1.     Plato (428-347 sebelum Masehi)
2.    P. C. Plockboy (1659)
3.    John Beller (1695)
4.    Saint Simont (1760-1825)
5.    Robert Own (1771-1858)
6.    Charles Foarier (1772-1837)
7.    Philip Buche (1796-1863)
8.    Louis Blance (1821-1882)
9.    Ferdinand Lassale

B.    Mazhab-mazhab dalam koperasi
Munculnya berbagai ide/gagasan pembaharuan sosial itu akhirnya mengakibatkan adanya perbedaan tekanan pemikiran dalam lingkungan koperasi. Casselman lalu menggolongkannya menjadi 3 mazhab utama, yaitu :
1.     Mazhab Sosialis yang menempatkan koperasi hanya sebagai batu loncatan atau persiapan bagi pembentukan negara sosialis sebagai tujuan akhir
2.    Mazhab Kesemakmuran (Common wealth) yang mencita-citakan suatu ekonomi dan masyarakat dimana koperasi merupakan lembaga ekonomi yang dominan
3.    Mazhab Competitive Yardstick yang menganggap bahwa gerakan koperasi adalah sasaran untuk menekan keburukan-keburukan dari sistem kapitalis dan tidak melihat koperasi sebagai lembaga ekonomi yang dominan di suatu negara
Koperasi pada mulanya tumbuh dan berkembang bersama dengan munculnya pikiran manusia tentang pembaharuan kehidupan masyarakat. Dalam hubungan ini gerakan sosialis memegang peranan dalam mempelopori pesatnya pertumbuhan koperasi melalui aliran mereka yang terkenal “socialist School” atau mazhab sosialis.
Terdapat dua alasan mengapa koperasi sangat dipengaruhi pertumbuhannya oleh gerakan sosialis, dengan aliran-aliran sosialisnya :
1.     Koperasi membentuk suatu dasar suatu organisasi kemasyarakatan (sosial) yang berada denngan bentuk dan cita-cita sistem kapitalisme yang berkuasa di banyak negara barat pada waktu itu. Motif utama sistem kapitalis adalah mencapai laba sebesar-besarnya. Sistem ini membuat kaum buruh menjadi kaum yang tertindas. Gerakan sosialis menyadari kelemahan sistem kapitalis ini dan berusaha melenyapkannya.
2.    Garakan sosial menganggap bahwa melalui perkumpulan koperasi adalah cara paling praktis bagi kaum buruh dan produsen kecil untuk melepaskan diri dari cengkraman kaum kapitalis. Oleh karena itu gerakan sosialis sangat menganjurkan berdirinya koperasi. Namun dalam perkembangan kemudian, gerakan koperasi menempuh jalan sendiri. Gerakan ini berbeda dengan gerakan sosialis, baik dalam cita-cita maupun cara-cara yang ditempuh dalam mencapai tujuannya. Akan tetapi sekarang koperasi bahkan tumbuh dan berkembang di negara0negara yang menganut sistem kepitalisme. Sebab koperasi dewasa ini dapat menjadi gerakan pengimbangan yang mampu melenyapkan keburukan-keburukan sistem kapitalisme tersebut. Bisa dimaklumi bila kini koperasi tumbuh di setiap negara.

Daftar Pustaka
Sudarsono. Edilius. 2005. Koperasi Dalam Teori dan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar